
Menurut pihak Samsung, negosiasi ini masih berlangsung dan belum bisa berkomentar banyak tentang rencana investasi yang akan ditanamkan. Menurut laporan tersebut, pembangunan pabrik itu kemungkinan bakal dimulai tahun ini. Spekulasi yang beredar menyebutkan pabrik ini dikhususkan untuk menggaet pelanggan asal Indonesia.
Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa merupakan salah satu pasar potensial bagi para vendor. Samsung belakangan ini juga terlihat lebih memperhatikan pasar negara berkembang dengan memperluas jajaran produk ponsel di bawah $100. Hasil penjualan yang kurang baik di kuartal kedua tahun ini juga diprediksi akan memaksa Samsung untuk lebih agresif di kelas low-end dan di pertarungan harga.
"Kenyataan pahit bahwa Samsung kehilangan pertempuran di pasar smartphone low-end karena harga dan spesifikasi yang tidak kompetitif, dan harus lebih agresif untuk mencegah kehilangan pangsa pasar. Kami percaya Samsung masih punya skala ekonomi dan keuntungan lebih besar dari pemain China, dan dapat memberikan efek besar bagi rivalnya, hingga berpotensi mengarah konsolidasi," kata Bernstein Research.
Menurut laporan tersebut, total investasi Samsung untuk pabrik ponsel di Indonesia tidak akan terlalu tinggi. Fasilitas ini dikatakan sebagai jalur perakitan saja, dan bukan pembuatan perangkat. Sebelumnya, Samsung sudah pernah berencana membangun pabrik di Indonesia namun gagal. Pihak Samsung dan pemerintah Indonesia tidak mencapai titik sepakat soal urusan pemanfaatan pajak.
Namun untuk negosiasi yang baru, pemerintah Indonesia berjanji memberikan insentif pajak lebih dan Samsung bakal membuka banyak lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat lokal.
"Tapi kali ini, pemerintah Indonesia telah berjanji untuk menawarkan insentif pajak lebih agar Samsung mau berinvestasi di sana. Samsung akan mempekerjakan lebih banyak orang Indonesia untuk mengoperasikan pabrik yang akan membantu meningkatkan ekonomi lokal," kata salah seorang petinggi industri yang dikutip dari Korea Times.
Vietnam dikabarkan telah menawarkan bebas pajak selama 30 tahun, sedangkan Indonesia disebutkan menawarkan periode selama 10 tahun. Samsung mengoperasikan dua pabrik ponsel di Vietam, yakni di Provinsi Bac Ninh senilai $2,5 milyar dan di Thai Nguyen senilai $1,2 milyar.
via Korea Times
0 komentar:
Posting Komentar